Dari Abu Laila al-Ghifari dari Nabi Saw yang bersabda, “Sepeninggalku akan ada fitnah. Jika itu terjadi, maka berpeganglah kepada Ali, karena dialah al-Faruq antara kebenaran dan kebatilan"

Asbabun Nuzul: Surah As-Sajdah: 18-20 - Antara Mukmin Dan Fasik

 



“Maka apakah orang yang beriman sama seperti orang yang fasik? Mereka tidak sama. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka bagi mereka surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Dan adapun orang-orang fasik, maka tempat mereka adalah neraka. Setiap kali mereka hendak keluar dari dalamnya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: “Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu dustakan.”

Ayat ini turun untuk dua orang, mukmin adalah Ali bin Abi Thalib dan fasik adalah Walid bin Uqbah.

Silahkan rujuk:

1.   Syawahidut Tanzil, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 445-453, hadis ke 610, 611, 612, 613, 614, 615, 616, 617, 618, 619, 620, 621, 622 dan 626.

2.   Manaqib Al-Imam Ali bin abi Thalib, karya Al-Maghazili AsySyafi’I, hal.324, hadis ke 370 dan 371.

3.   Tafsir Ath-Thabari, juz 21, hal. 107.

4.   Tafsir Al-Kasysyaf, karya Az-Zamakhsyari, juz 3, hal. 14, cet. Beirut; hal. 245, cet. Mushthafa Muhammad, Mesir.

5.   Tafsir Al-Qurthubi, juz 14, hal. 105.

6.   Fathul Qadir, karya Asy-Syaukani, juz 4, hal. 255.

7.   Tafsir Ibnu Katsi-r, juz 3, hal. 462.

8.   Asbabun Nuzul, karya Al-Wahidi, hal. 200.

9.   Asbabun Nuzul (catatan Pinggir) Tafsir Jalalain, karya As-Suyuthi hal. 550, cet. Beirut.

10. Ahkamul Qur’an, karya Ibnu ‘Arabi, juz 3, hal. 14, cet. kedua, Isa Al-Halabi.

11. Syarah Nahjul Balaghah, karya Ibnu Abil Hadid, juz 4, hal. 80; juz 6, hal. 292; juz 17, hal. 238, cet. Mesir, dengan Tahqiq Muhammad Abul Fadhl.

12. Kifayatut Thalib, karya Al-Kanji Asy-Syafi’i, hal. 140, cet. Al-Haidariyah; hal. 54, cet. Al-Ghira.

13. Ad-Durrul Mantsur, karya As-Suyuthi, juz 5, hal. 178.

14. Dzakha-irul ‘Uqba, karya Ath-Thabari Asy-Syafi’i, hal. 197.

15. Nizham Duraris Simthain, karya Az-Zarnadi Al-Hanafi, hal. 92.

16. Tadzkiratul Khawwash, karya As-Sibth bin Al-Jauzy Al-Hanafi, hal. 207.

17. Mathalibus Sa`ul, karya Ibnu Thalhah Asy-Syafi’i, hal. 20, cet. Tehran; juz 1 hal. 57, cet. Najaf.

18. Yanabi’ul Mawaddah, karya Syeikh Sulaiman Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 250, cet. Al-Haidariyah; hal. 212, cet. Islambul.

19. Zadul Mashir, karya Ibnu Al-Jauzi Al-Hanbali, juz 6, hal. 340.

20. Ansabul Asyraf, karya Al-Baladzuri, hal. 148, hadis ke 150.

21. Tafsir Al-Khazin, juz 5, hal. 187.

22. As-Sirah Al-Halabiyah, karya Al-Halabi Asy-Syafi’i, juz 2, hal. 85, cet. Mesir; juz 2, hal. 76, cet. Al-Bahiyah, Mesir.

23. Takhri-jul Kasysyaf, karya Ibnu Hajar Al-Asqalani, dicetak di akhir Al-Kasysyaf, juz 3, hal. 244, cet. Musthafa Muhammad, Mesir.

24. Ihqaqul Haqq, juz 3, hal. 347.

25. Al-Ghadir, Al-Amini, juz 2, hal. 46.

26. Ar-Riyadhun Nadhirah, karya Ath-thabari Asy-Syafi’i, juz 2, hal. 273, cet. kedua.

27. Fadha`ilul Khamsah, juz 1, hal. 267.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar