Diriwayatkan bahwa Nabi SAW berdo'a: "Ya Allah, sesungguhnya saudaraku Musa memohon kepada-Mu dengan do'anya:
‘Ya Tuhanku, lapangkan untukku
dadaku, mudahkan untukku urusanku, lepaskan kekakuan dari lidahku supaya
mereka mengerti perkataanku, dan jadikanlah untukku seorang wazir dari
keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku.
Teguhkan dengannya kekuatanku, dan jadikan dia sekutu dalam urusanku”. Lalu Kau wahyukan kepadanya: 'Kami
akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua
kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu berdua (Al-Qashash:
35). Ya Allah, sungguh aku adalah hamba-Mu dan Rasul-Mu, Muhammad, lapangkan
untukku dadaku, dan mudahkan untukku urusanku, dan jadikanlah untukku seorang
wazir dari keluargaku, (yaitu) Ali, saudaraku.”
Silakan rujuk :
1. Syawahidut Tanzil, oleh Al-Hakim Al-Haskani
Al-Hanafi, juz 1, hal. 179, hadis : 235.
2. Tadzkiratul Khawwash, oleh As-Sibth bin
Al-Jauzi Al-Hanafi, hal. 15.
3. Nurul Abshar, oleh Asy-Syablanji, hal. 70,
cet. A-Sa'idiyah, hal. 71, cet. Al-'Utsmaniyah.
4. Nizham Duraris Simthain, oleh Az-Zarnadi, hal.
87.
5. Al-Fushulul Muhimmah, oleh Ibnu Shabagh
Al-Maliki, hal. 108.
6. Ar-Riyadhun Nadhirah, juz 2, hal. 214, cetakan
kedua.]
7. Mathalibus Sa`ul, oleh Ibnu Thalhah
Asy-Syafi'i, juz 87.
8. Fara`idus Simthain, juz 1, hal. 192, hadis ke
151.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar