Dari Abu Laila al-Ghifari dari Nabi Saw yang bersabda, “Sepeninggalku akan ada fitnah. Jika itu terjadi, maka berpeganglah kepada Ali, karena dialah al-Faruq antara kebenaran dan kebatilan"

Rabu, 03 Juli 2024

Peristiwa Mubahalah Antara Nabi Muhammad Saw Dengan Kaum Nasrani dari Najran




Tanggal 24 Zulhijjah menandai peringatan hari Mubahalah (yang berarti kutukan, atau kutukan Allah atas pembohong). Ini adalah hari kemenangan umat Islam atas umat Kristen. Peristiwa Mubahalah terjadi pada tahun ke 10 Hijriyah.

Setelah penaklukan Makkah, maka semakin banyak orang mulai menerima Islam sebagai agama mereka. Banyak kelompok orang yang menganut agama lain datang menemui Nabi Saw di Madinah. Dari suatu tempat bernama Najran, sekelompok enam puluh orang Kristen datang menemui Nabi Muhammad Saw.

Sesampainya di sana, mereka berusaha tampil mengesankan dengan datang berpakaian megah dan cincin emas. Ketika mereka diabaikan, mereka tahu bahwa mereka harus berganti pakaian dan mendekati Nabi Saw dengan pakaian sederhana dan sopan santun.

Nabi menjelaskan kepada mereka bahwa Yesus diciptakan oleh Allah sama seperti Adam (Al-Quran, 3:59). Mereka tidak menerima alasan tersebut dan ingin menyelesaikan perselisihan tersebut dengan mengadakan Mubahalah, yaitu berdo'a kepada Yang Maha Kuasa untuk memusnahkan pembohong.

Allah menurunkan ayat Qur'an 3:61, "Jika ada yang berselisih denganmu setelah ilmu itu datang kepadamu, katakanlah hendaklah kita masing-masing membawa anak-anak kita, wanita-wanita kita, kaum kita dan diri kita sendiri dan berdoa kepada Allah agar melaknat para pembohong".

Semua orang menunggu untuk melihat siapa yang akan dibawa Nabi Saw bersamanya.

Pada tanggal 24 Zulhijjah 10 H, seluruh penduduk Madinah melihat Nabi Muhammad Saw pergi ke rumah putrinya Fatimah. Beliau keluar sambil menggendong Imam Husain dan memegang tangan Imam Hasan yang berjalan di sampingnya. Mereka adalah putra-putranya.

Putrinya Fatimah sebagai wanita paling sempurna, mengikuti mereka dan Imam Ali  sebagai nafas Nabi Saw datang di belakangnya. Kelimanya adalah Ma'shumin. Ketika orang-orang Nasrani melihat mereka, mereka menyadari bahwa Ma'shumin itu memang suci dan memutuskan mundur dari Mubahalah.

Pemimpin mereka berkata:

"Saya melihat wajah-wajah yang jika mereka berdo'a agar gunung dipindahkan, maka hal itu akan terjadi."

Mereka pun menerima persyaratan yang ditetapkan oleh Nabi Saw. Umat ​​Islam merayakan acara tersebut sebagai hari kemenangan bagi kebenaran Islam.

Dalam Al-Qur'an ayat Al-Mubahalah dari Surat Ali Imran (Surat ketiga dan ayat 61) adalah tentang peristiwa Mubahalah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar