Ada sebuah fakta tak terbantahkan di dalam Tragedi Karbala yang sangat jarang terungkap oleh sejarah. Fakta ini jarang diketahui banyak orang, padahal sebenarnya memiliki nilai dan makna yang sangat penting.
Fakta itu terkait dengan jumlah pejuang yang gugur di Padang Nainawa, Karbala dan latar belakang keturunan mereka.
Fakta sejarah membuktikan, bahwa dari kalangan Bani Hasyim terdapat 28 orang yang syahid di padang Karbala. Yang sangat mengejutkan dari fakta ini adalah bahwa dari 28 syahid itu semuanya hanya berasal dari satu keturunan, yaitu keturunan Sayyidina Abu Thalib (Imran bin Shebah bin Hasyim).
Jadi, keturunan Sayyidina Abu Thalib menjadi satu-satunya keturunan dari Bani Hasyim yang berangkat ke medan Perang Karbala dan semuanya gugur syahid. Mereka adalah satu-satunya keturunan Bani Hasyim yang menjadi pejuang di Karbala.
Mari kita Uraikan Fakta Sejarah Ini
Sayyidina Abu Thalib mempunyai sepuluh orang bersaudara dari ayahnya yang bernama Abdul Muthallib (Shebah bin Hasyim). Mereka adalah Abu Thalib, Abdullah, Harits, Hamzah, Abbas, Zubair, Hajal, Muqrim, Dhirar dan Abu Lahab.
Kita tahu, bahwa sembilan dari mereka statusnya adalah paman Nabi Muhammad Saw.
Satu fakta yang tak terbantahan adalah, tidak ada satu pun dari keturunan Abbas bin Abdul Muthalib yang turut bergabung ke medan perang Karbala.
Demikian pula keturunan dari saudari perempuan Abbas yang bernama Sofiyah binti Abdul Muthalib (yang tak lain merupakan bibi Nabi Muhammad Saw dan Al-Imam Ali bin Abi Thalib as), juga tidak turut ke medan Karbala.
Sofiyah adalah istri dari Awwam bin Khuwailid, saudara Khadijah binti Khuwailid as. Sofiah juga tak lain adalah ibu dari Zubair bin Awwam.
Jadi, disini ada fakta sejarah yang kontras. Di satu sisi, 28 orang yang syahid di medan Karbala semuanya berasal dari keturunan Abu Thalib as. Sementara di sisi lain, tidak ada satupun dari keturunan Abbas yang turut serta ke medan Karbala.
Apakah ini sebuah kebetulan? Ataukah ini sebuah skenario dan hikmah Ilahiyyah yang mengkhususkan keluarga Abu Thalib as dengan keutamaan dan keagungan tersebut?
Dengan fakta ini, terungkap rahasia bahwa Abu Thalib adalah figur yang populer dengan julukan Mu'min Quraisy. Ini bagaikan seorang ghaib yang hadir di padang Karbala.
Dengan kata lain,
Karbala adalah perwujudan sosok Syeikh al-Batha'a Abu Thalib.
Demikian juga sebaliknya, Abu Thalib itu sendiri merupakan Karbala secara keseluruhannya. Sebab Abu Thalib mempersembahkan semua keturunannya untuk berjuang bersama Al-Imam Husain as di Padang Karbala. Dan kekhususan serta keistimewaan ini tidak dimiliki Bani Hasyim yang lainnya.
Bukanlah hal yang rahasia lagi, bahwa semasa hidupnya, Abu Thalib adalah panji hidup penolong dan pelindung Rasulullah Saw. Bagi orang yang memiliki akal dan hati yang bersih, akan sadar betul bahwasanya Abu Thalib adalah figur yang berdiri kokoh untuk menjaga Nabi Muhammad Saw dari berbagai gangguan musuh ketika itu. Beliau satu-satunya yang berada di barisan terdepan dalam melindungi Nabi Saw dari semua sisi, termasuk dengan memberikan nyawanya.
Dan fakta sejarah kembali berulang, peran ini dilanjutkan oleh para keturunannya di padang Karbala.
Keturunannya yang berjumlah 28 orang menjadi tameng hidup yang paling depan dalam melindungi Al-Imam Husain as dan mempersembahkan nyawanya untuk Al-Imam Husain as.
Mereka tak mundur sedikitpun, seperti tidak mundurnya Abu Thalib ketika ditekan para petinggi Quraisy kala itu.
Figur yang baik, pemberani dan konsisten selalu melahirkan keturunan yang serupa itu.
Jadi, jika kita berkaca pada sejarah, Sayyidina Abu Thalib dan keturunannya telah dianugerahi keistimewaan. Dan karena keistimewaan inilah, Al-Imam Husain as berkata:
"Aku tidak mengenal seorang sahabat yang paling setia melebihi sahabatku, dan tidak mengenal Ahlul Bait yang lebih bakti daripada Ahlul Baitku."
Kita tahu, ucapan Al-Imam Husain as ini dimaksudkan kepada siapa dan keturunan siapa. Ucapan Al-Imam Husain as itu diperkuat dengan sabda Nabi Saw:
“Andai Abu Thalib melahirkan manusia seluruhnya, maka akan melahirkan manusia pemberani dan ksatria."
Fakta ini juga diperkuat melalui sabda Nabi Saw yang lain, yang ditujukan kepada 'Aqil bin Abi Thalib:
"Aku mencintai Aqil dua kecintaan. Cintaku kepada Aqil itu sendiri, dan cintanya Abu Thalib kepadanya. Bahwa putranya nanti akan terbunuh dalam membela Al-Husain as."
Perkataan Nabi Muhammad Saw ini terbukti nyata, bagaimana kepiawaian mereka serta keberaniannya di peperangan Karbala.
Padahal, jumlah mereka hampir separuh dari keseluruhan yang bersama Al-Husain as.
“Rumah Abu Thalib,” berhasil mempersembahkan putra dan cucu-cucunya untuk membela Risalah Nabi Saw (Muhammadi). Pendirian mereka sangat-sangat teguh, sampai-sampai ada ungkapan:
“Jikalau salah satu dari mereka bersumpah, maka gunung dan lautan akan berpindah dari tempatnya.”
Demikian keteguhan prinsip dan tekad mereka, para keturunan Sayyidina Abu Thalib.
Sayyidina Abu Thalib mempunyai empat orang anak laki laki dari istrinya yang bernama Sayyidah Fatimah binti Asad, yaitu: Thalib, Aqil, Ja'far, dan Ali.
Adapun Thalib, wafat ketika ayahnya masih hidup. Sementara ketiga putranya yang lain, merekalah yang melahirkan keturunan pelanjutnya.
Dan 28 syuhada Karbala merupakan keturunan dari ketiga putra Abu Thalib itu.
Berikut nama-nama mereka:
16 syuhada dari putra Al-Imam Ali bin Abi Thalib as:
- Imam Husain bin Ali
bin Abi Thalib
- Ali bin Husain bin
Ali bin Abi Thalib
- Abdullah (bayi) bin
Husain bin Ali
- Al-'Abbas bin Ali
- Amr bin Ali
- Ibrahim bin Ali
- Ja'far bin Ali
- Utsman bin Ali
- Abdullah bin Ali
- Muhammad Asghar bin
Ali
- Abubakar bin Ali
- Qasim bin Hasan bin
Ali
- Abdullah bin Hasan
bin Ali
- Bisyr bin Hasan bin
Ali
- Ahmad bin Hasan bin
Ali
- Amr bin Hasan bin Ali
9 Syuhada dari putra Aqil bin Abi Thalib:
- Muslim bin Aqil
- 'Aun bin Aqil
- Abdurrahman bin Aqil
- Ja'far bin Aqil
- Abdullah Al-Akbar
bin Aqil
- Muhammad bin Sa'id
bin Abi Ahwal bin Aqil
- Ja'far bin Muhammad
bin Aqil
- Muhammad bin Muslim
bin Aqil
- Abdullah bin Muslim bin Aqil
3 Syuhada dari putra Ja'far
bin Abi Thalib:
- 'Aun bin Abdullah bin Ja'far (putra Sayyidah Zainab binti Ali)
- Muhammad bin Abdullah bin Ja'far (sda)
- Qasim bin Muhammad
bin Ja'far
Namun, dimana rasa terima kasih ummat ini kepada Sayyidina Abu Thalib?
Ummat yang mengaku sebagai ummat Nabi Muhammad Saw justru dengan teganya mengatakan bahwa paman Nabi Saw, Sayyidina Abu Thalib (yang telah mengasuh, menikahkan, menjaga dan membela Sang Nabi) adalah termasuk orang kafir dan akan masuk neraka kelak.
Bahlul Murakkab. Naudzubillah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar